Tempe: Warisan Kuliner Nusantara
"Dari Jawa untuk Dunia, tapi Jangan Sampai Jadi Milik Orang Lain!"
Tahukah Anda bahwa tempe, makanan sederhana yang akrab di meja makan kita, pernah hampir dipatenkan oleh negara lain? Ya, makanan berbahan dasar kedelai ini nyaris diakui sebagai "penemuan" bangsa asing, padahal sejarahnya mengakar kuat di Nusantara sejak berabad-abad lalu.
Tempe: Makanan Rakyat yang Mendunia
Tempe bukan sekadar lauk, melainkan warisan budaya Jawa yang telah ada sebelum abad ke-16. Dalam Serat Centhini (1814), tempe sudah disebut sebagai hidangan yang disajikan di Dusun Tembayat, Klaten. Artinya, tempe sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa jauh sebelum Indonesia merdeka.
Kata "tempe" sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno, "tumpi", yang berarti makanan berwarna putih. Awalnya, tempe dibuat dari kedelai hitam, dan pengolahannya tersebar di berbagai daerah seperti Tempe Jogja, Tempe Banyumas, Tempe Malang, dan Tempe Pekalongan. Teknologi fermentasinya pun dikembangkan secara turun-temurun, menjadi bukti kecerdasan lokal nenek moyang kita.
Ketika Tempe Hampir "Dicuri"
Di era globalisasi, makanan tradisional seringkali diklaim oleh negara lain. Pada tahun 1980-an, Jepang sempat mencoba mematenkan tempe sebagai produk mereka. Belakangan, beberapa perusahaan luar negeri juga memproduksi tempe dengan kemasan modern, seolah-olah itu adalah inovasi baru.
Padahal, Indonesia adalah tanah kelahiran tempe! Jika kita tidak waspada, bukan tidak mungkin suatu hari nanti dunia akan mengenal tempe sebagai "makanan Asia" tanpa tahu asal-usulnya yang sebenarnya.
Kenapa Kita Harus Bangga dan Menjaga Tempe?
Tempe adalah identitas bangsa – Makanan ini lahir dari kearifan lokal Jawa dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Bergizi tinggi dan terjangkau – Sumber protein nabati yang murah, sehat, dan ramah lingkungan.
Kreasi tak terbatas – Dari mendoan, bacem, keripik, hingga steak tempe, inovasi olahannya terus berkembang.
"Tempe bukan sekadar makanan, tapi cerita panjang peradaban Nusantara!"
Ayo Lestarikan Tempe Sebagai Warisan Kita!
Kita harus bangga dan aktif memperkenalkan tempe ke dunia dengan menyebutnya sebagai "Indonesian Tempe". Jangan biarkan warisan leluhur ini diakui oleh pihak lain. Mulailah dengan:
Mengonsumsi dan mengolah tempe secara kreatif
Menyebarkan sejarah tempe di media sosial
Mendukung petani kedelai lokal
"Jangan sampai anak cucu kita hanya mengenal tempe sebagai impor, padahal akarnya ada di sini!"
Tempe adalah bukti bahwa Indonesia kaya akan inovasi kuliner. Mari jaga warisan ini, sebelum benar-benar diambil alih oleh dunia. Bangga makan tempe, bangga jadi Indonesia!