Peribahasa ini mengajarkan kita
Peribahasa "Di mana kita berpijak, di situ kita junjung" mengajarkan kita untuk menghargai lingkungan dan aturan yang berlaku di tempat kita berada. Entah itu di tanah kelahiran sendiri atau di negeri orang, kita memiliki tanggung jawab untuk menyesuaikan diri dengan norma yang ada, tanpa harus kehilangan jati diri.
Menyesuaikan Bukan Berarti Kehilangan Identitas
Sering kali, seseorang merasa takut beradaptasi karena khawatir akan kehilangan identitasnya. Padahal, menyesuaikan diri bukan berarti menghilangkan siapa diri kita, tetapi menunjukkan sikap hormat terhadap budaya dan nilai-nilai setempat. Ini adalah bentuk kedewasaan dan kebijaksanaan dalam bersikap.
Contohnya, ketika kita bekerja di perusahaan dengan budaya yang berbeda dari kebiasaan kita, penting untuk memahami dan mengikuti aturan yang ada. Begitu pula saat tinggal di negara lain, menghormati adat istiadat dan hukum setempat adalah cerminan sikap yang baik sebagai tamu di tanah orang.
Menghargai untuk Dihargai
Sikap menghormati tempat di mana kita berada juga membawa dampak positif bagi diri kita sendiri. Ketika kita menunjukkan respek terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar, kita pun akan dihargai kembali. Hubungan sosial yang baik akan terbentuk, dan kita akan lebih mudah diterima dalam komunitas baru.
Di mana pun kita berada, kita punya tanggung jawab untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku di tempat itu. Peribahasa ini mengajarkan kita untuk selalu beradaptasi dengan bijak, tanpa harus kehilangan jati diri. Dengan sikap hormat dan keterbukaan, kita bukan hanya menjadi individu yang lebih baik, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang harmonis.
Apakah kamu pernah mengalami situasi di mana kamu harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru? Bagaimana cara kamu menghadapinya? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
