Penurunan suhu secara global
0 view

Penurunan suhu secara global


Udara malam yang dingin di tahun 2024, khususnya di bulan Juli, disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu:

1. Fenomena Bediding

Fenomena Bediding adalah fenomena di mana angin muson Australia yang kering dan dingin bertiup ke Indonesia, menggantikan angin muson Asia Tenggara yang hangat dan basah. Hal ini menyebabkan penurunan suhu yang signifikan, terutama pada malam hari. Fenomena ini biasanya terjadi di bulan Juli dan Agustus.

2. Langit Cerah dan Minim Awan

Pada musim kemarau, langit cenderung cerah dengan sedikit awan. Hal ini menyebabkan panas matahari yang diserap bumi pada siang hari dilepaskan kembali ke atmosfer dengan lebih cepat pada malam hari tanpa terhalang awan. Akibatnya, suhu udara di malam hari menjadi lebih dingin.

3. Angin Tenang

Di malam hari, angin biasanya bertiup lebih tenang. Hal ini menyebabkan udara dingin tertahan di permukaan tanah dan tidak bercampur dengan udara hangat di atasnya. Kondisi ini memperkuat rasa dingin di malam hari.

4. Posisi Bumi

Pada bulan Juli, bumi berada di posisi terjauh dari matahari (aphelion). Hal ini menyebabkan sedikitnya energi panas matahari yang diterima bumi, sehingga berakibat pada penurunan suhu secara global, termasuk di Indonesia.

Perlu diingat bahwa fenomena ini bukan disebabkan oleh aphelion semata-mata, melainkan kombinasi dari beberapa faktor yang saling terkait.

Berikut beberapa sumber informasi yang dapat Anda baca untuk lebih memahami fenomena udara dingin di tahun 2024:

Semoga informasi ini bermanfaat!

Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama

Related Posts

Komentar

Posting Komentar
Loading comments...